Perancangan
basis data merupakan proses menciptakan perancangan untuk basis data yang akan
mendukung operasi dan tujuan organisasi. Dalam merancang suatu basis data,
digunakan metodologi-metodologi yang membantu dalam tahap perancangan basis
data. Metodologi perancangan adalah pendekatan struktur dengan menggunakan
prosedur, teknik, alat serta bantuan dokumen untuk membantu dan memudahkan
dalam proses perancangan. Dengan menggunakan tehnik metode desain ini dapat
membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol dan mengevaluasi data base
development project.
1.
Conceptual
Database Design
Conceptual database design adalah proses membangun suatu
model berdasarkan informasi yang digunakan oleh organisasi, tanpa pertimbangan
perencanaan fisik.
a. Entitiy Types
Entity types adalah kumpulan objek yang mempunyai
karakteristik yang sama, dimana telah diidentifikasi oleh organisasi. Entity
dapat dibedakan menjadi dua :
-
Strong entity, yaitu entity yang keberadaannya
tergantung dari entity lain.
-
Weak entity, yaitu entity yang keberadannya
tergantung dari entity lain.
Definisi dari Relationship types adalah kumpulan antar
entity yang saling berhubungan dan mempunyai arti.
c. Attribute Dan Attribute Domains
Attribute adalah karakteristik dari suatu antity atau
relasi. Setiap Attribute diperbolehkan untuk memiliki nilai yang disebut
domain. Attribute domains adalah kumpulan dari nilai-nilai yang diperbolehkan
untuk satu atau lebih Attribute.
Ada beberapa jenis dalam Attribute yaitu :
1.
Simple Attribute dan Composite Attribute
Simple Attribute adalah Attribute
yang terdiri atas komponen tunggal dimana Attribute tersebut tidak dapat
dipisahkan lagi. Sedangkan Composite Attribute adalah Attribute yang masih
dapat dipisahkan menjadi beberapa bagian.
2.
Single-Valued Attribute dan Multi-Valued Attribute
Single-Valued Attribute adalah
Attribute yang memiliki satu nilai pada setiap entity. Sedangkan Multi-Valued Attribute
adalah Attribute yang mempunyai beberapa nilai pada setiap entity.
3.
Derived Attribute
Derived Attribute merupakan
Attribute yang nilainya diperoleh dari hasil perhitungan atau dapat diturunkan
dari Attribute lain yang berhubungan.
Primary key adalah key yang telah menjadi candidate
key yang dipilih secara unik untuk mengidentifikasi suatu entity types. Candidate
key adalah kumpulan Attribute minimal yang unik untuk mengidentifikasi suatu
entity keys. Alternate key adalah key yang digunakan sebagai alternative dari
key yang telah didefinisikan.
e. Integrity Constraints
Adalah batasan-batasan yang menentukan dalam rangka
melindungi basis data untuk menghindari terjadinya inconsistent.
2.
Logical
Database Design
Logical
database design adalah proses pembuatan suatu model informasi yang digunakan
pada organisasi berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung
dari database management system (DBMS) yang khusus dan pertimbangan fisik lain.
DBMS
adalah software yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisi, membuat,
memelihara, dan mengontrol akses ke basis data. Fasilitas yang disediakan DBMS
yaitu :
a.
Memperbolehkan user untuk mendefinisikan basis
data.
c.
Menyediakan control akses ke basis data. Seperti
security, integrity, concurrency control, recovery control system dan
user-accessible catalog.
<original post by>
</micromuafa.blogspot.com>
<original post by>
</micromuafa.blogspot.com>
Langkah Kedua : membuat dan
memvalidasi local logical data model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk
membuat local logical data model dari local conceptual data model yang
mempresentasikan pandangan khusus dari organisasi dan memvalidasi model
tersebut untuk menjamin behwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.
Pada
perancangan model logical langkah kedua, tahapannya adalah sebagai berikut.
Bertujuan untuk menghasilkan model yang compatible
dengan model relasional, yaitu dengan:
2.
Menghilangkan many-to-many (*:*) Recursive
Relationship Types
3.
Menghilangkan Complex Relationship Types
4.
Menghilangkan Multi-Valued Attributes
b. Memperoleh Relasi Untuk Local Logical Data
Model
Bertujuan untuk membuat hubungan
logical model yang mewakili entity, relationship dan attribute yang telah
didefinisi, mendeskripsikan komposisi tiap hubungan memakai Database Definition
Language (DDL) untuk relasi yang diikuti dengan daftar dari relasi attribute
yang mudah lalu mengidentifikasikan primary key dan foreign key dari suatu
relasi, untuk memperoleh relasi untuk local data model, maka diperlukan
penjelasan untuk mendeskripsikan struktur yang mungkin dalam data model saat
ini.
Bahasa dalam basis data dapat
dibedakan menjadi dua bentuk yaitu sebagai berikut.
1)
Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan bahasa dalam basis data yang memungkinkan
pengguna untuk membuat atau menghapus basis data, membuat atau menghapus tabeel
membuat struktur penyimpanan table, hasil dari kompilasi ddl adalah kumpulan
table yang disimpan dalam fila khusus yang disebut dengan kamus data.
2)
Data Manipulation Language (DML)
DML merupan bahasa dalam basis data yang memungkinkan pengguna
untuk melakukan manipulasi data pada suatu basis data, seperti manambah,
mengubah, menghapus data dari suatu basis data.
c. Memvalidasi Relasi Dengan Menggunakan
Normalisasi
Dengan menggunakan normalisasi, maka model
yang dihasilkan mendekati model dari kebutuhan organisasi, kosisten dan
memiliki sedikit redundansi dan stabilitas yang maksimum.
d. Memvalidasi Relasi Dengan Transaksi Pengguna
Bertujuan untuk menjamin bahwa
relasi dalam model logical tersebut mendukung user’s requirement specification
secara detail. Selain itu juga untuk meyakinkan bahwa tidak ada kesalahan yang
muncul saat membuat suatu relasi.
Bertujuan untuk mendefinisikan
integrity constraints yang disampaikan dalam pandangan. Terdapat lima tipe
integrity constraints yang harus diperhatikan, yaitu:
- Require Data
- Attribute Domain Constrains
- Entity Ontegrity
- Referential Integrity
- Enterprise Constrains
f. Melihat Kembali Local Logical Data Model
Dengan Pengguna
Bertujuan untuk menjamin local
logical data model dan mendukung daokumentasi yang menggambarkan model yang
sudah benar.
Langkah Ketiga : membuat dan
memvalidasi global logical data model. Bertujuan untuk menyatukan local logical
data model menjadi global logical data model.
Pada perancangan model logical langkah ketiga,
tahapannya adalah sbb.
Pada langkah ini, setiap local logical data model
menghasilkan E-R diagram, skema relasional, kamus data dan dokumen pendukung
yang mendeskripsikan constrains dari model. Beberapa tugas yang harus
dikerjakan adalah sebagai berikut.
- Memeriksa kembali nama dan isi dari entities
atau relationship dari candidate key.
-
Menggabungkan entities atau hubungan local data
model.
- Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) entities
atau relationship yang unik pada tiap local data model.
-
Menggabungkan relationship atau foreign key dari
local data model.
- Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan)
relationship atau foreign key unik pada tiap data model.
-
Memriksa untuk entities (hubungan) dan
relationship atau foreign key.
-
Memeriksa integrity constraints.
-
Menggambarkan E-R diagram.
-
Melakukan update dokumen.
b. Memvalidasi global logical data model
Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari global
logical data model dengan teknik normalisasi dan menjamin bahwa model tersebt
mendukung kebutuhan transaksi.
c. Mengecek pertumbuhan yang akan datang
Bertujuan untum menentukan apakah ada perubahan yang
signifikan seperti keadaan yang tidak terduga dimasa mendatang dan menilai
apakah model logical tersebut dapat menampung atau menyesuaikan perubahan yang
terjadi.
d. Melihat kembali global logical data model
dengan pengguna
Bertujuan utntuk menjamin model data logical yang bersifat
global telah tepat untuk organisasi.
3. Physical Database Design
Adalah suatu proses untuk
menghasilkan gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan,
menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan untuk efisisiensi
data dan menghubungkan beberapa integrity constraints dan tindakan keamanan.
Langkah keempat :
menerjemahkan global logical data model untuk target DBMS. Bertujuan untuk
menghasilkan skema basis data relasional dalam global logical data model yang
dapat di implementasikan ke DBMS
Pada perancangan model physical,
langkah-langkahnya yaitu :
a. Merancang Basis Relasional
Dalam memulai merancang physical design, diperlukan untuk
mengumpulkan dan memahami informasi tentang relasi yang dihasilkan dari logical
database design. Informasi yang penting bisa didapatkan dari kamus data dan DDL.
Bertujuan untuk menentukan bagaimana setiap data yang
diperoleh mewakili global logical data model ke dalam DBMS.
c. Merancang Enterprise Constraints
Pada langkah ini bertujuan untuk merancang batasan-batasan
yang ada pada organisasi.
Langkah kelima : Merancang
Representasi Physical
Bertujuan untuk menetukan organisasi file yang optimal
untuk penyimpanan dan menentukan indeks yang dibutuhkan untuk meningkatkan
performa.
Pada
langkah kelima ini, langkahnya adalah sebagai berikut :
a.
Menganalisis Transaksi
Bertujuan
untuk mengerti fungsi dari transaksi yang dijalankan pada basis data dan
menganalisa transaksi yang penting
b.
Memilih File Organisasi
Bertujuan
untuk menyimpan data secara tepat ketempat penyimpanan data
c.
Memilih Indeks
Bertujuan
untuk meningkatkan performa dalam suatu system basis data. Salah satu
pendekatan untuk memilih organisasi file yang cocok untuk relasi adalah untuk
menyimpan tuples yang tidak didsimpan dan dibuat sebanyak secondary indeks
sebagaimana yang diperlukan.
d.
Memperbaiki Kebutuhan Ruang Penyimpanan
Bertujuan
untuk memperkirakan jumlah ruang penyimpanan yang akan diperlukan dalam basis
data. Perkiraannya didasari pada ukuran setiap table dalam suatu relasi.
Bertujan untuk merancang pandangan pengguna yang telah
diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisis langkah dari
relasional database application lifecycle.
Langkah Ketujuh : merancang
keamanan.
Dalam sebuah system basis data, keamanan
adlah elemen yang sangat penting mengingat isi dari bsis data berupa informasi
yang sangat penting.
Langkah Kedelapan : mempertimbangkan
pengenalan dan redundasi control.
Pada langkah physical database design ini mempertimbangkan
denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan performa. Hasil dari
normalisasi adalah perancangan basis data logical secara stuktural, konsisten,
dan menekan jumlah redudansi.
Langkah Ketsembilan : memonitor
dan memasang sitem operasi.
Bertujuan untuk memonitor system operasi, meningkatkan
operasi, meningkatkan performa dan menentukan perancangan sistam yang tepat
atau menggambarkan perubahan kebutuhan.
B. Recovery Basis Data Dilakukan Tanpa
Kehilangan Transaksi Yang Penting
Dalam melakukan Recovery basis data
harap dilakukan tanpa kehilangan transaksi yang penting. Dalam melakukan
Recovery data maka akan mengembalikan harga suatu data item yang telah diubah
oleh operasi-operasi dari transaksi ke harga sebelumnya.
Informasi pada log digunakan untuk
mendapatkan harga lama dari data yang harus di rollback. Hal yang perlu
dilakukan pada saat Recovery basis data agar tidak kehilangan transaksi yang
penting adalah seperti berikut ini :
1. Mengubah update yang sesungguhnya ke basis data
sampai transaksi menyelesaikan eksekusinya dengan sukses dan mencapai titik
commit.
2.
Selama eksekusi masih berlangsung update hanya
dicatat pada system log dan transaction workspace.
3. Setelah transaksi commit dan log sudah
dituliskan ke disk, maka update dituliskan ke basis data setelah melakukan
restore database, lakukan pengecekan apakah restore database berjalan dengan
baik atau tidak.
Langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan pemeriksaan hasil restore database adalah sebagai berikut:
Langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan pemeriksaan hasil restore database adalah sebagai berikut:
1. Buka Enterprise Manager atau Query Analyzer untuk
melakukan pengecekan terhadap database yang telah direstore.
2. Pastikan dan identifikasi bahwa database hasil
restore database tidak error dengan mengecek tabel-tebel di dalamnya satu
persatu.
3.
Jika terdapat error, buat kedalam suatu catatan
yang berfungsi sebagai dokumentasi yang dapat dipergunakan kembali dimasa datang
jika kemungkinan terjadi error yang sama.
4. Setelah pengecekan dilakukan dan diidentifikasi
tidak ada error, maka Enterprise Manager atau Query Analyzer dapat ditutup.
<original post by>
</micromuafa.blogspot.com>
<original post by>
</micromuafa.blogspot.com>
Komentar
Posting Komentar