- Implikasi yang Bersifat Arsitektur Terhadap Backup dan Recovery Diidentifikasi
Implikasi yang bersifat arsitektur terhadap backup dan recovery dapat diidentifikasi
dangan melakukan peninjauan ulang terhadap arsitektur basis data yang akan
terlihat dari beberapa hal berikut.
1. Kecepatan
dan kemudahan
Basis data memungkinkan kita untuk
dapat menyimpan data atau melakukan perubahan / manipulasi terhadap data atau
menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada kita
menyimpan data secara manual (non elektronis) atau secara elektronis (tetapi
tidak dalam bentuk basis data, misalnya dalam bentuk spreadsheet atau dokumen
teks biasa).
2. Efisiensi ruang penyimpanan
Karena keterkaitan yang erat antar kelompok
data dalam sebuah basis data maka redundansi (pengulangan) data pasti akan
selalu ada. Banyaknya redundansi akan memperbesar ruang penyimpanan yang harus
disediakan. Dengan basis data, efisiensi penggunaan ruang penyimpanan dapat
dilaksanakan. Selain itu, kita dapat melakukan penekanan jumlah redundansi
data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat
relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.
3. Keakuratan
3. Keakuratan
Pemanfaatan pengkodean relasi antar
data bersama dengan penerapan aturan / batasan tipe data, domain data, keunikan
data dan sebagainya yanga secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data
sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.
4. Ketersedia
Semakin lama dalam pertumbuhan data pasti akan membutuhkan ruang penyimpanan yang semakin besar. Padahal tidak semua data itu selalu kita gunakan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama, data transaksi, data history hingga data kadaluarsa. Data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan pemindahan ke media penyimpanan off-line. Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis.
5. Kelengkapan
Langkap atau tidaknya data yang kita kelola bersifat relatif. Dalam sebuah basis data, di samping data kita juga harus menyimpan struktur. Untuk mengakomodasikan kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record - record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.
6. Keamanan
Memang ada sejumlah aplikasi pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
7. Kebersamaan pemakaian
Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga / menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti "inkonsistensi data".
4. Ketersedia
Semakin lama dalam pertumbuhan data pasti akan membutuhkan ruang penyimpanan yang semakin besar. Padahal tidak semua data itu selalu kita gunakan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama, data transaksi, data history hingga data kadaluarsa. Data yang sudah jarang kita gunakan dapat kita atur untuk dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif (menjadi off-line) baik dengan cara penghapusan atau dengan pemindahan ke media penyimpanan off-line. Di sisi lain, karena kepentingan pemakaian data, sebuah basis data dapat memiliki data yang disebar di banyak lokasi geografis.
5. Kelengkapan
Langkap atau tidaknya data yang kita kelola bersifat relatif. Dalam sebuah basis data, di samping data kita juga harus menyimpan struktur. Untuk mengakomodasikan kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang maka kita tidak hanya dapat menambah record - record data, tetapi juga dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.
6. Keamanan
Memang ada sejumlah aplikasi pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan juga dapat diterapkan dengan ketat. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data beserta objek-objek di dalamnya dan menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
7. Kebersamaan pemakaian
Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga / menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti "inkonsistensi data".
Perancangan
adalah langkah pertama dalam fase pengembangan rekayasa produk atau sistem.
Perancangan itu adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip yang
bertujuan untuk mendefinisikan sebuah peralatan, satu proses atau satu sistem
secara detail yang membolehkan dilakukan realisasi fisik.
Perancangan
data adalah langkah pertama dari empat kegiatan perancangan dalam rekayasa
perangkat lunak. Menurut wasserman, aktivitas utama dalam perancangan data
adalah memilih gambaran logik dari struktur data yang dikenali selama fase
spesifikasi dan pendefinisian keperluan. Pemilihan ini melibatkan analisis
algoritma dari alternatif struktur dalam rangka menentukan perancangan yang
paling efisien.
Berikut adalah petunjuk dalam
melakukan input data :
1. Kurangi jumlah aksi input
yang diperlukan pemakai.
2. Jaga konsistensi antara
tampilan informasi dan input data.
3. Bolehkan pemakai melakukan
penyesuaian input.
4. Interaksi harus fleksibel tetapi dapat disetel ke mode input yang disukai pemakai.
5. Padamkan perintah yang tidak sesuai dengan aksi saat itu, pemakai mengendalikan aliran interaksi.
4. Interaksi harus fleksibel tetapi dapat disetel ke mode input yang disukai pemakai.
5. Padamkan perintah yang tidak sesuai dengan aksi saat itu, pemakai mengendalikan aliran interaksi.
6. Sediakan help untuk
membantu aksi semua aksi input.
7. Buang input 'mickey mouse'
- Mengidentifikasi dan Menguji Skenario Kegagalan dan Resiko.
Pengidentifikasian dan pengujian terhadap
berbagai skenario kegagalan dan resiko dapat dilakukan dengan memantau situasi
sebagai berikut :
1. Pencurian.
2. Kehilangan kerahasiaan.
3. Kehilangan Privacy.
4. Kehilangan integritas.
5. Kehilangan ketersediaan.
Proteksi
basis data terhadap ancaman / gangguan melalui kendali yang bersifat teknis
maupun administrasi perlu dilakukan. Ancaman / gangguan baik desengaja atau
tidak yang merusak sistem sehingga merugikan organisasi dapat berupa :
1. Tangible, yaitu kehilangan
/ kerusakan hardware, software, data.
2. Intangible, yaitu
kehilangan kredibilitas, kehilangan kepercayaan client.
Kerusakan
sistem basis data dapat mengakibatkan aktivitas terhenti. Lamanya waktu
pemulihan basis data bergantung pada berikut ini :
1. Apakah ada hardware dan
software alternativf yang dapat digunakan.
2. Kapan backup terakhir
dilakukan.
3. Waktu yang diperlukan untuk
me-restore sistem.
4. Apakah data yang hilang
dapat dipulihkan.
Sikap kerja
1. mengidentifikasi implikasi yang bersifat arsitektur terhadap back up dan recovery.
2. mengidentifikasi dan menguji beberapa skenario kegagalan dan resiko.
Sikap kerja
1. mengidentifikasi implikasi yang bersifat arsitektur terhadap back up dan recovery.
2. mengidentifikasi dan menguji beberapa skenario kegagalan dan resiko.
Wah mantap gan, saya udah lupa materi soal basis data heheheeehehehe :D
BalasHapus